Skip to main content

7 Keuntungan Menulis di IDN Times (9)


IDN Times Media Untuk Menyalurkan
Passion Menulis

telemundo.com

Teman-teman, pada postingan sebelumnya saya sudah menulis "Pengalaman Menulis di IDN Times"

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagi mengenai keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh mahasiswa jika konsisten menulis di media online seperti IDN Times.

Bagi kamu yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa, baik itu di perguruan tinggi  negeri ataupun swasta, menulis merupakan keterampilan wajib yang harus dimiliki. 

Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas secara teknis dan isi, pastinya semua itu harus melalui latihan yang cukup. 

Di zaman sekarang banyak sekali media cetak ataupun online yang menyediakan sarana bagi penulis pemula untuk menyalurkan hobinya itu. Nah, salah satunya adalah IDN Times. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut ini 7 keuntungan yang bisa diperoleh mahasiswa jika menulis di media tersebut. Let's see.

1.  Mempertajam Kemampuanmu Menulis Makalah, Laporan Penelitian, atau Skripsi

usnews.com

Friends, IDN Times merupakan media yang sangat cocok bagi penulis pemula karena bentuk-bentuk bahasa yang digunakan sangat ringan. 

Namun, di sisi lain, kamu juga tetap harus memperhatikan tata bahasa Indonesia yang baik & benar dalam teknik penulisanmu. 

Bagi kamu yang saat ini masih berstatus mahasiswa baru atau semester awal, menulis artikel di IDN Times merupakan latihan sederhana yang dapat mengasah kemampuan berbahasa tulismu. 

Yakin deh, bahwa kamu tidak akan kebingungan, misalnya dalam menggunakan kata penghubung antar kata, kalimat, hingga paragraf karena kamu sudah terbiasa & terlatih dalam menulis kreatif. 

Meskipun ini telihat sangat sepele, percayalah bahwa copy paste tulisan orang lain tidak kamu butuhkan dalam menyusun makalah, laporan penelitian, hingga skripsi di masa yang akan datang.

2.   Melatih Dirimu Memecahkan Masalah & Memberikan Solusi Bagi Orang Lain

thebalance.com

Tulisan yang kamu kirimkan di IDN Times harus original hasil pemikiranmu sendiri, dan jika tulisan itu berkaitan dengan hasil penelitian, maka referensi dari sumber terpercaya harus disertakan. 

Nah, persyaratan tersebut melatih daya nalarmu untuk menyajikan tulisan-tulisan yang memiliki tampilan sederhana. 

Namun, berbobot yang berisi solusi-solusi dari persoalan-persolan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

So, jika pengalaman ini kamu terapkan, maka tugas lisan maupun tulisan tidak akan menjadi beban dalam kehidupan akademikmu, bahkan di dunia kerja kelak. 

Hmm, kalau begitu menyusun skripsi pasti akan lebih mudah, yah?

3.   Menambah Koneksi atau Teman Baru

thespruce.com

IDN Times merupakan media yang sudah dibaca oleh jutaan orang di seluruh Indonesia. Selain itu, kamu juga diberikan kesempatan untuk membagi hasil karyamu di media sosial, misalnya facebook atau twitter. 

Hal ini membuka kesempatanmu untuk mempeluas pertemanan bahkan menjalin persahabatan dengan masyarakat umum dari berbagai kalangan karena karya-karya yang dipublikasikan dapat mengundang rasa simpati orang lain.

Yah, mahasiswa tidak boleh hanya berfokus pada buku, tetapi juga harus menjalin komunikasi dengan masyarakat luas. Setuju?

4. Mendapatkan Penghasilan Tambahan

thestreet.com

Bagi kamu yang berstatus sebagai mahasiswa kelas reguler, menulis di IDN Times dapat kamu jadikan sebagai part time. 

Kelebihannya, kamu dapat menulis di sela-sela kesibukanmu sebagai mahasiswa sehingga tidak merasa dikejar-kejar waktu. 

Tulisan yang disetujui oleh IDN Times akan diterbitkan dan kamu akan mendapat imbalan berupa uang yang bisa kamu tabung ataupun ambil kapan saja untuk biaya kuliah atau keperluan lain. 

Seru, kan?

5. Menambah Nilai Prestisius Dirimu di Mata Orang Lain

tomorrowmakers.com

Menulis termasuk keahlian yang melibatkan 3 keterampilan berbahasa sekaligus, yaitu membaca, berbicara, dan menyimak. Percaya deh, tidak semua orang mampu melakukannya tanpa latihan yang intens. 

Oleh karena itu, tulisanmu yang diterbitkan oleh IDN Times dapat memberikan nilai plus di mata keluarga, teman, dan orang lain. 

Hal itu karena tulisan tersebut dianggap memiliki nilai informatif, inspiratif, dan hiburan bagi masyarakat luas. 

Nah, sebagai mahasiswa yang suatu saat akan terjun di dunia kerja, pengalaman menulis di IDN Times dapat kamu masukkan dalam daftar riwayat hidupmu.

6. Mengungkap Jati Dirimu Yang Sesungguhnya

missoulian.com

Menulis adalah salah bentuk aktualisasi diri. Media yang kamu pilih untuk menerbitkan karyamu, hingga tema tulisan & cara kamu menyampaikannya kepada khalayak umum merupakan cerminan kepribadianmu dalam kehidupan sehari-hari. 

Orang lain bisa memprediksi karakter, lingkungan, bahkan profesimu melalui karya tulismu tersebut.

7. Memberikan Kepuasan Batin Pada Dirimu

huffingtonpost.com

Menulis merupakan salah satu jembatanmu untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tentu ada kepuasaan batin yang kamu rasakan jika tulisanmu itu dapat “menembus” pikiran orang lain dan memengaruhi psikologisnya. 

Pramoedya Ananta Toer pernah berkata, “Orang boleh pandai setinggi langit, namun selama ia tidak menulis, maka ia akan hilang dari masyarakat & sejarah”. 

Oleh karena itu, sudah selayaknya jika seorang mahasiswa menghasilkan minimal sebuah tulisan di media cetak atau online sepanjang karir akademiknya.

Semangatlah menulis hal-hal yang inspiratif di tahun ini!
Jangan sungkan meninggalkan komentar positif pada kolom di bawah ini ❤✌

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Kak, apakah poin kakak di IDN Times sudah cair?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sdh melakukan redeem poin sejak April 2018.

      Tapi sampai akhir tahun 2018 ini, belum mendapat konfirmasi lagi dr IDN Times.

      Mungkin masi dlm proses sitransfer berhubung saya masi berstatus sbg penulis pemula di harian online tersebut 😀

      Sabar aja dulu 😇

      Makasi sdh mampir.

      Delete
    2. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saat beberapa artikel saya berhasil diterbitkan di IDN Times.

      Saya juga mengumpulkan pengalaman penulis lain yg sudah sukses di harian tersebut.

      Semoga penulis lain (termasuk saya sendiri) juga bisa menjadi penulis yg berkualitas.

      Thanks :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k