Biar Komunikasi Lancar :)
profesi-unm.com
Friends, kamu pasti tahu dong salah satu kota
besar di Indonesia yang mendapat julukan “Kota Daeng”.
Ya, pastilah Makassar.
Nah, bagi kamu yang ingin melakukan kunjungan
singkat atau sekadar jalan-jalan hingga “long trip”, seperti menuntut ilmu, meniti karir, atau
memutuskan ingin menetap di kota tersebut.
Maka sangat perlu untuk mengetahui dan memahami imbuhan-imbuhan yang bisa membingungkanmu sebagai pendatang.
Maka sangat perlu untuk mengetahui dan memahami imbuhan-imbuhan yang bisa membingungkanmu sebagai pendatang.
Terdapat 13 imbuhan khas bahasa Makassar
yang sering digunakan oleh penduduk asli kota tersebut pada bahasa Indonesia
yang mereka gunakan sehari-hari.
1. Imbuhan -ki artinya "Kamu" yang
berkonotasi sopan
mediatamabinakreasi.com
Kalimat di atas bermakna “Datanglah (kamu)
ke Makassar”.
Ya, imbuhan -ki artinya “kamu”.
Imbuhan ini biasanya digunakan:
Untuk mempersilahkan seseorang, misalnya: “makan-ki” (silahkan makan).
Untuk memuji seseorang, “cantik-ki” (kamu cantik).
Untuk menanyakan keberadaan seseorang, “di mana-ki?” (kamu di mana?).
Untuk mempersilahkan seseorang, misalnya: “makan-ki” (silahkan makan).
Untuk memuji seseorang, “cantik-ki” (kamu cantik).
Untuk menanyakan keberadaan seseorang, “di mana-ki?” (kamu di mana?).
But, satu hal yang harus digarisbawahi bahwa imbuhan
ini tidak hanya bermakna “kamu”, tetapi juga memiliki nilai rasa sopan
santun kepada orang yang kamu ajak bicara.
So, sebaiknya gunakanlah imbuhan ini ketika kamu berbicara dengan
orang yang lebih tua atau seorang kenalan baru, baik itu laki-laki maupun
perempuan.
Namun, tidak ada salahnya digunakan ketika mengobrol dengan
saudara atau teman akrab yang lebih muda atau seusia denganmu sebagai bentuk
penghargaan kepada mereka.
Tidak sulit, kan?
2.
Imbuhan -ko artinya "Kamu" yang berkonotasi kurang sopan
mediatamabinakreasi.com
Kalimat di atas memiliki arti yang sama dengan poin
pertama.
Namun, kamu harus berhati-hati yah menggunakannya.
Namun, kamu harus berhati-hati yah menggunakannya.
Hal itu karena penggunaan imbuhan -ko dengan
–ki ternyata memiliki nilai rasa yang berbeda bagi penduduk asli kota
Makassar.
Mereka hanya menggunakan imbuhan -ko pada orang yang
sudah sangat akrab, seperti saudara atau teman dekat yang usianya sama atau
lebih muda.
So, jangan
pernah gunakan imbuhan ini pada orang yang lebih tua atau orang yang baru
dikenal karena akibatnya kamu akan dianggap kurang ajar atau tidak sopan.
3. Imbuhan -ka artinya
"Saya" yang bersifat netral
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan
–ka merupakan pengganti dari kata “Saya”.
Jadi, kalimat di atas bermakna “Saya datang ke Makassar”.
Jadi, kalimat di atas bermakna “Saya datang ke Makassar”.
Imbuhan
ini biasanya digunakan pada kata kerja bahasa Indonesia, seperti: (datang-ka),
kata sifat (malas-ka), atau kata keterangan (mau-ka).
Kamu
tidak usah ragu menggunakannya dalam obrolan santai dengan teman atau
keluarga karena imbuhan ini bersifat netral atau tidak memberikan efek
psikologis yang khusus bagi pendengarnya.
4. Imbuhan -ja artinya "Saya"
(menegaskan pernyataan)
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan –ja pada kalimat di
atas digunakan untuk menegaskan keberadaan diri sendiri yang bermakna
“(Saya pasti) datang ke Makassar” atau “Saya ke Makassar, kok”.
Selain itu, kamu juga dapat
menggunakan imbuhan tersebut untuk menegaskan keadaan atau aktivitas pribadi
yang sedang kamu lakukan, misalnya:
“Sendiri-ja” (saya sendiri saja)
“Duduk-duduk-ja” (saya duduk-duduk saja).
“Sendiri-ja” (saya sendiri saja)
“Duduk-duduk-ja” (saya duduk-duduk saja).
5. Imbuhan -ji artinya
"Dia" (menegaskan alibi)
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan –ji digunakan untuk mempertegas
alibi atau keberadaan seseorang di suatu tempat.
Jadi, kalimat di atas bermakna “Dia (benar-benar)
datang ke Makassar".
Selain itu, imbuhan ini dapat juga kamu gunakan
untuk:
Mempertegas jumlah atau sifat suatu objek, misalnya:
“Berdua-ji” (dia hanya berdua)
"Bagus-ji" (bagus kok)
Untuk mempertegas janji , misalnya:
"Sebentar-ji” (cuma sebentar, kok).
Mempertegas jumlah atau sifat suatu objek, misalnya:
“Berdua-ji” (dia hanya berdua)
"Bagus-ji" (bagus kok)
Untuk mempertegas janji , misalnya:
"Sebentar-ji” (cuma sebentar, kok).
6. Imbuhan -ma artinya "Saya"
(menegaskan sesuatu sudah dilakukan/ terjadi)
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan –ma mengandung arti “Saya sudah”.
Jadi, kalimat di atas mengandung makna “Saya sudah tiba di Makassar”.
Jadi, kalimat di atas mengandung makna “Saya sudah tiba di Makassar”.
Ya, kamu dapat menggunakannya untuk menegaskan
bahwa kamu sudah berada di tempat tujuan.
Selain
itu, imbuhan tersebut dapat digunakan:
Ketika kamu merasa sudah merasakan atau mengalami keadaan tertentu, misalnya: “Lapar-ma” (saya sudah lapar)
Ketika kamu sudah menjalani suatu aktivitas, misalnya: “Pulang-ma” (saya sudah pulang)
Saat kamu ingin menegaskan pilihanmu terhadap suatu hal, misalnya: “Jalan kaki-ma” (saya jalan kaki saja).
Ketika kamu merasa sudah merasakan atau mengalami keadaan tertentu, misalnya: “Lapar-ma” (saya sudah lapar)
Ketika kamu sudah menjalani suatu aktivitas, misalnya: “Pulang-ma” (saya sudah pulang)
Saat kamu ingin menegaskan pilihanmu terhadap suatu hal, misalnya: “Jalan kaki-ma” (saya jalan kaki saja).
7. Imbuhan -mi artinya
"Dia" (menegaskan sesuatu sudah dilakukan/ terjadi)
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan –mi pada kalimat di atas berfungsi untuk
menegaskan atau menguatkan pernyataan terhadap keberadaan seseorang atau
sekelompok orang.
Jadi, kalimat di atas bermakna “(Dia/mereka sudah) tiba
di Makassar”.
Kamu
boleh menggunakannya dengan syarat orang itu sudah sangat akrab serta
seusia atau lebih muda darimu dengan tujuan agar mereka segera melakukan atau
melaksanakan ajakan atau perintahmu.
Misalnya dalam kalimat: “makan-mi pisang ijo-nya!”
(“Silahkan (kamu/kalian) makan pisang ijo-nya!”).
But, sebaiknya jangan gunakan imbuhan tersebut ketika
mengajak, menyuruh, atau mempersilahkan seseorang yang lebih tua, tidak akrab,
dan memiliki jabatan tertentu.
Misalnya: guru, dosen, atau atasan karena kamu akan
dianggap kurang beretika/ kurang sopan.
8. Imbuhan -mo artinya "saja"
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan
–mo bermakna “saja”.
Imbuhan
ini lazimnya dikombinasikan dengan ganti orang, misalnya:
“kau-mo!” (kamu saja)
“dia-mo!” (dia saja)
“saya-mo!” (saya saja)
"satu-mo!" (satu saja)
“kau-mo!” (kamu saja)
“dia-mo!” (dia saja)
“saya-mo!” (saya saja)
"satu-mo!" (satu saja)
Jadi, imbuhan ini dapat kamu gunakan untuk
menegaskan perintah, pernyataan, atau keinginanmu terhadap seseorang atau suatu
hal.
9. Imbuhan -pa artinya
"Kalau saya sudah"
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan
- pa mengandung makna “kalau saya sudah”, yaitu menyatakan keinginan pribadi
yang disertai syarat.
Jadi,
kalimat di atas dapat diterjemahkan menjadi “Kalau saya sudah tiba di Makassar
…”.
Nah,
kamu dapat menggunakannya ketika menginginkan suatu hal dilakukan atas
persetujuanmu.
Misalnya:
“tidur-pa, baru matikan lampunya, yah!” (kalau saya sudah tidur, lampunya
dimatikan, yah!).
10. Imbuhan -pi artinya "Dia atau
mereka"
mediatamabinakreasi.com
Friends, jika imbuhan –pa berarti
“saya”, maka imbuhan –pi berarti “dia atau mereka”.
Selain
itu, imbuhan ini juga mengandung makna persyaratan, lho.
Jadi,
kalimat di atas dapat diartikan “Kalau (dia, mereka) tiba di Makassar …”.
Imbuhan
ini dapat juga kamu gunakan untuk menegaskan pernyataan terhadap suatu hal.
Misalnya:
“besok-pi ke Jakarta” (besok saja ke Jakarta) dan menegaskan keinginan,
misalnya: “tambah-pi satu” (tambah satu lagi).
11. Imbuhan -na artinya "Dia
atau -Nya"
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan –na artinya “nya
atau dia”.
So, kalimat di atas bermakna “Itu mobilnya?”
Imbuhan ini bersifat netral
atau tidak mengandung nilai rasa tertentu sehingga boleh ditujukan kepada siapa
pun.
12. Imbuhan -nu artinya
"Kamu" berkonotasi kurang sopan
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan
–nu artinya “kamu”.
Jadi,
kalimat di atas bermakna “Itu mobilmu?”
Imbuhan
ini hanya boleh digunakan ketika kamu berbicara dengan orang yang akrab dan
seusia atau lebih muda darimu.
Imbuhan
ini sangat tidak dianjurkan untuk digunakan ketika berbicara dengan:
Orang yang lebih tua, orang yang tidak akrab, atau seorang kenalan baru karena akan terdengar sangat kasar bagi penutur asli bahasa Makassar.
Orang yang lebih tua, orang yang tidak akrab, atau seorang kenalan baru karena akan terdengar sangat kasar bagi penutur asli bahasa Makassar.
13. Imbuhan -ta artinya
"Kamu" berkonotasi sopan
mediatamabinakreasi.com
Imbuhan
–ta merupakan singkatan dari kata “kita” yang dalam bahasa Makassar bermakna
“kamu”.
Jadi,
kalimat di atas bermakna “itu mobilmu?”
Imbuhan ini memiliki nilai rasa yang sopan bagi penduduk asli kota Makassar.
Imbuhan ini memiliki nilai rasa yang sopan bagi penduduk asli kota Makassar.
Oleh
karena itu, sangat dianjurkan untuk digunakan ketika mengobrol dengan siapa
pun, baik itu terhadap orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak dalam segala
situasi dan kondisi.
Friends, jangan
lupa dicatat dan dipelajari, yah.
Baca Juga:
Jangan Ngaku Sahabat Sejati Jika Belum Lalui 4 Tantangan Ini!
Review: 3 Novel Terbaik Agatha Christie
7 Keuntungan Menulis di IDN Times
Review: 3 Novel Terbaik Agatha Christie
7 Keuntungan Menulis di IDN Times
#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup
Comments
Post a Comment