Skip to main content

Review Skincare Indonesia

Air Mawar Viva, Peeling Mustika Ratu, Masker Mawar Sari Ayu
Masker Hitam Masker Telur Vienna


Halooo Friends …
Satu minggu yang lalu aku sudah mereview "Produk-Produk Ponds White Beauty Indonesia"

Tujuannya apa, Mbak? (Pembacanya ada gak tuh)

Ya, seperti judul blog ini hanya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup.

(hehe …)

Nah, bagi kamu (para wanita) yang selalu bersemangat menjaga kesehatan kulit, khususnya kulit wajah, maka tidak ada salahnya mencoba produk-produk skincare Indonesia pada gambar di atas.

Berdasarkan pengalamanku produk-produk tersebut terbuat dari bahan-bahan alami, harganya terjangkau (khususnya buat  mahasiswa), dan mudah didapatkan di berbagai minimarket & supermarket Indonesia.

Check it out …

1. Peeling Mundisari Mustika Ratu


Peeling itu artinya mengelupas, kan?

Nah, dalam konteks skincare, maksudnya (maybe) kurang lebih “mengelupas lapisan atas kulit” atau lebih tepatnya menghilangkan kulit mati.

Peeling Mundisari ini mengandung Ekstra Daun Kemuning dan Ekstra Klabet dan Serbut Temugiring.

Daun kemuning berfungsi untuk melembutkan kulit, sedangkan perpaduan Klabet dengan Temugiring membantu mengangkat kotoran dan sel kulit mati pada kulit wajah atau leher.

Harganya?

Sekitar Rp 15.000 ribu-an aja, tube 60 gram, yah! Ukuran kecil tuh :D

Bagaimana aturan pakainya?

Peeling Mustika Ratu  ini boleh digunakan 2 kali seminggu dengan cara digosok perlahan-lahan dengan gerakan memutar di kulit wajah atau leher.

Lalu diamkan beberapa saat kemudian bersihkan dengan air.

Aku paling suka menggunakan produk ini ketika kulit wajahku terasa menebal atau kasar karena debu/ adanya penumpukan sel kulit mati.

Paling asyik juga digunakan sebelum mengaplikasikan masker favoritku.

Hasilnya?

Kulit wajah yang sebelumnya terasa sangat kasar langsung aja menjadi lembut, but, but, but dan pastinya halusss.

Kalau kamu punya masalah komedo, biasanya di hidung, kan? Produk ini boleh banget kamu coba.

But, menggosoknya jangan terlalu keras yah karena tekstur butiran-butiran dari peeling ini lumayan terasa ketika bersentuhan dengan kulit wajah atau leher kita.

2. Air Mawar Viva


Di antara sekian banyak brand kosmetik yang mengeluarkan produk semacam ini, menurutku air mawar viva ini produk yang harganya paling terjangkau.

How much?

Aku beli di minimarket dekat kampus, harganya gak sampai Rp. 6000 ukuran 100 ml (dijamin halal & asli). 

Dari dulu produk-produk viva memang terkenal dengan harganya yang enteng di kantong, kan?

Kandungan dan manfaatnya?

Yup, sesuai dengan judulnya “Air Mawar”, maka produk ini mengandung ekstra bunga mawar.

Khasiat air mawar pastinya untuk menyejukkan dan menyegarkan kulit.

Bagaimana cara menggunakannya?

Umumnya sih digunakan sebagai campuran masker atau lulur.

Kalau aku sendiri sih biasa mengaplikasikannya di pagi, siang, sore, malam hari, atau sebelum memakai masker wajah.

Paling asyik digunakan di siang hari ketika matahari terik. 

Wah! Wajah kita betul-betul menjadi sejuk, segar, bening.

Nah, kalau untuk masker-an, bersihkan wajah dengan facial foam yang busanya lembut (sabun/ pembersih wajah) terlebih dahulu agar pori-pori wajah terbuka dan menjadi bersih.

Setelah itu biasanya aku aplikasikan peeling ke kulit wajah. Gosok dengan lembut dan diamkan beberapa saat. Lalu basuh dengan air hangat.

Wuihh! nanti teman-teman bisa lihat sendiri hasilnya.

Wajah yang bersih akan mempermudah terserapnya kandungan air mawar viva ke dalam kulit. 

Aplikasikan air mawar ini ke wajah dengan menggunakan kapas yang lembut lalu gunakan masker.

But, boleh juga kamu campur secara bersamaan dengan masker favorit. Lalu aplikasikan ke wajahmu.

Hasilnya?

Sejuk banget, Friends!

Pengalaman pribadi lainnya …

Air mawar ini juga sangat pas diaplikasikan ke wajah sebelum menggunakan peeling karena butiran-butiran peeling yang digosokkan di wajah akan terasa lebih lembut di wajah kita.

3. Masker Mawar Sari Ayu


Friends, aku memilih masker mawar ini karena produk masker yang sebelumnya aku gunakan stoknya habis (masker bengkoang Mustika Ratu, hehe).

Jujur yah …

Selain produk viva, aku juga memfavoritkan beberapa produk Mustika Ratu & Sari Ayu.

Alasannya?

Komposisinya yang terbuat dari bahan-bahan alami alias AMAN di kulit.

Kembali ke topik awal …

Karena merk facial mask yang sebelumnya kosong. Malas kan cari di toko-toko lain yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.

Aku perhatikan ada stok Masker Mawar Sari Ayu untuk kulit normal-kering yang berfungsi merawat dan menjaga kelembaban kulit wajah.

Harganya?

Cuma Rp. 20.000 ribu-an ukuran 90 gram

Langsung deh aku masukkan di keranjang belanja.

Oh iya, sudah menjadi “ketetapan” bahwa sebelum memakai masker, wajah harus betul-betul bersih.

Tujuannya?

Agar kandungan facial mask tersebut benar-benar meresap sempurna ke dalam lapisan kulit wajah.

So, sebelum memakai masker gunakanlah sabun/ cairan pembersih wajah atau peeling lalu basuh wajah dengan air dan silahkan aplikasikan masker.

Friends, aku pribadi paling suka mencampurkan air mawar dengan masker mawar mustika ratu ini.

Why?

Karena krem mawar yang teksturnya lumayan padat akan sedikit mencair/mengencer sehingga akan lebih mudah diaplikasikan ke kulit wajah kita dengan menggunakan kuas.

Bagaimana rasanya?

Oh, rasanya sejuk di kulit (efek air mawar juga kan). Tekstur kremnya sih, nggak terlalu halus, tapi juga nggak terlalu kasar. Lumayan deh!

Tunggu hingga 15-20 menit hingga wajah kamu terasa kaku (hehe). Setelah itu basuh dengan air hangat.

Aku sih pakainya seminggu sekali aja.

Finish!

4. Masker Hitam Vienna


Baiklah …

Dari produk viva, mustika ratu, dan sari ayu, sekarang aku beralih ke produk Masker Hitam Vienna.

Hmm …

Kurang tahu juga sih sejak kapan produk ini meluncur di pasar Indonesia. Namun, aku mengenal masker hitam ini di awal 2018.

Beberapa teman pernah cerita mengenai uniknya masker “lumpur hitam” yang katanya punya segudang manfaat.

Aku sendiri pernah lihat beberapa merk masker hitam yang dipromosikan di media social, seperti facebook. 

Penasaran juga, masker kok warna hitam. Terbuat dari apa sih?

Rasa penasaran itu terjawab, tanpa sengaja kulihat berbagai produk masker Vienna berjejer rapi di etalase minimarket dekat kampus, salah satunya masker hitam ini.

Ukuran sashet harganya sekitar Rp.8.000-an bisa dipakai 2x.

Kalau Tube ukuran 50 ml harganya sekitar Rp. 23.000-an aja. Menurut aku sih membeli tube ini bisa jauh lebih hemat.

Masker Hitam Vienna ini terbuat dari perpaduan witch hazel, aloe vera, dan green tea yang berfungsi untuk menyejukkan dan membersihkan pori-pori wajah.

Awalnya aku pikir setelah diaplikasikan ke wajah, masker ini langsung dibasuh dengan air hangat seperti halnya masker mawar sari ayu tadi :D :D :D wwkkkkk

Kok bisa begitu?

Pertama, karena sebelumnya aku memang sudah terbiasa menggunakan masker dengan konsep semacam itu.

Kedua, karena gak baca instruksi yang tertera pada kemasan tubenya.

Padahal setelah Masker Vienna  ini dioleskan secara merata di kulit wajah hingga 15-20 menit atau hingga kering, maka masker ini tinggal ditarik dari bawah.

Di lain kesempatan aku menggunakannya lagi, and

Hasilnya?

Wuihhhhh, saat aku menarik masker yang sudah mengering sempurna, bisa kulihat dengan jelas komedo yang ada di wajah, khususnya di area hidung, terangkat perlahan.

Friends, sensasinya itu sedikit geli.

Hasil akhirnya?

Maksimal!

Kulit wajah jadi segar, halus, lembut, kencang, dan cerah.

5. Masker Telur Vienna


Berhubung masker telur ini merupakan varian produk dari Vienna, maka harga dan cara pakainya pun sama saja dengan produk sebelumnya, yaitu masker hitam Vienna.

Perbedaan terletak pada warna masker yang dihasilkan pada wajah.

Ya, karena masker ini mengandung egg powder, maka konsentrasi warna dan aromanya pun sangat mirip dengan putih telur.

Namun, jangan salah aromanya tidak amis seperti putih telur, yah. Wanginya justru sangat unik karena dipadukan dengan witch hazel, aloe vera, dan green tea.

Hasil akhirnya?


Wajah jadi terasa kencang dan berseri-seri.

Baiklah. Sekian dulu review berbagai produk skincare Indonesia. 

Bagi teman-teman yang punya pengalaman seru dengan merk-merk tersebut. Silahkan komennya ditunggu.

Baca juga:

~Review Ponds White Beauty Indonesia
~Mitos Jurusan Bahasa Indonesia
~Orang Indonesia Menurut Bule
~Pengalaman Menulis di IDN Times
~Pengalaman Suntik Keloid

#Hanya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya