Skip to main content

Jodoh: Pertanyaan Hamba & Rahasia Tuhan (Part 2)

How are you?


Kupejamkan mata ini
Mencoba tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu…
Tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan tolonglah…Diriku
Entah dimana…Dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana…Slalu rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Assalamu alaikum, Friends …

Kalian mungkin tahu atau setidaknya pernah mendengar lagu di atas.

Saya cukup yakin bahwa lagu ciptaan Ari Lasso berjudul “Hampa” tersebut pasti membuat baper para jomblowan & jomblowati Indonesia.

Bagi yang sudah jadi mantan, ingatan tentang sosoknya pasti datang silih berganti.

Adapun bagi yang masih sendiri sejak lahir hingga 2019 ini (wwkkkkk), mendengarkan lagu tersebut menjadi hiburan tersendiri.

Sembari membayangkan pertemuan dengan calon pendamping hidup.

Di sisi lain, bagi yang sedang naksir seseorang, tapi belum punya kesempatan atau keberanian untuk mengungkapkan perasaannya …

Maka lagu ini bagai realitas yang mewakili perasaan.

Membayangkan wajah seseorang yang kita sukai ... 

Kemudian bertemu dengannya dalam beberapa kesempatan tentu sangat menghibur perasaan.

Namun, agak menyakitkan juga jika kesempatan berjumpa itu ada, tapi kita tidak bisa ngobrol atau akrab dengannya.

Aneh juga yah, rindu pada seseorang yang tidak kita ketahui bagaimana perasaan orang itu sebenarnya kepada diri kita.

Bagai merindukan bulan.

Mungkin begitulah perasaan umum para jomblo.

Baca Juga:
Ketika Pria Jatuh Cinta & Membenci


Sebagai jomblowati, saya pernah beberapa kali bertemu dengan laki-laki yang menarik mata & hati ini.

Ketika melihatnya, saya mulai bertanya-tanya dalam hati, mungkinkah dia jodoh saya?

Apakah Allah sudah menjawab doa saya?

Ah, namun nyatanya BELUM.

Allah hanya menakdirkan kami bertemu, bukan untuk saling mengenali.

Sudah jalannya seperti itu.

Saya akhirnya belajar mengikhlaskan hal-hal yang saya sukai berlalu begitu saja.

Untuk saat ini Allah telah mempertemukan saya dengan seorang laki-laki.

Menurut saya Dia memiliki pembawaan yang dewasa, menarik, dan cukup menyenangkan.

Kami bertemu dalam sebuah “komunitas/organisasi”

Itu kesan yang saya dapatkan setelah beberapa kali bertemu dengannya.

Dia memiliki kepribadian yang berbeda dengan kepribadian saya.

Tipe pria ekstrovert, memiliki banyak teman alias mudah bergaul.

Saya katakan seperti itu karena sepertinya dia mudah sekali berinteraksi baik dengan sesama laki-laki maupun perempuan.

Secara fisik dapat saya katakan “Bolehlah”.

Ah, saya jadi cemburu (hehe).

Setelah saya pikir-pikir, pria dengan tipe seperti itu bisa disebut “Artis Lokal”.

Haha …

Sebagai Ilustrasi Aktor Turki "Kemal Soydere" dalam film Kara Sevda :D

Sebaiknya saya melupakannya.

Wanita lain pasti akan membenci saya habis-habisan jika berusaha menarik perhatiannya.

Saya sempat ge-er karena dalam beberapa kali pertemuan, entah sadar atau tidak pria itu melakukan “mirroring” terlihat mengikuti bahasa tubuh & ucapan saya.

Wwwkkk …

Ah, mungkin itu hanya khayalan saya saja sebagai jomblo di usia 29 tahun ini.

Andai saya seorang pria & dia seorang wanita, saya akan berusaha mendekatinya.

Beruntungnya menjadi laki-laki karena kita punya hak untuk memilih.

But, saya hanya seorang wanita.

Saya bisa saja melanggar aturan itu, tapi ada filter bernama “MALU” yang menghalangi saya.

Dan juga ada nama orang tua di belakang nama saya.

Ya Tuhanku.

Yuhuuuu …

Rasa suka kepada lawan jenis bisa membuat kita menjadi melankolis.

Saya hanya bisa menyimpan rasa penasaran ini entah sampai kapan.

Saya ingin melupakan, membatasi harapan saya kepada laki-laki yang bahkan namanya baru saya ketahui belakangan ini.

Rasanya Dia di luar jangkauan.

Saya merasa cinta itu semakin menjauh saja dari kehidupan ini.


Padahal sebagai wanita, saya merasa di usia 29 tahun sudah waktunya saya merencanakan sebuah pernikahan.

Belakangan ini saya mulai memikirkannya.

Saya berusaha untuk meyakini bahwa hal baik hanya akan datang pada waktu yang baik juga.

Persoalan jodoh menjadikan saya belajar bersabar.

Dulu saya selalu percaya bahwa kesabaran itu ada batasnya.

Namun, persoalan jodoh ini membuat saya berprinsip bahwa kesabaran itu tidak boleh ada batasnya.

Banyak wanita yang habis kesabaran dan akhirnya mengambil jalan pintas.

Mengambil milik wanita lain (naudzubillah).

Atau sampai hamil di luar nikah (astaghfirullah).

Dan yang paling ekstrim adalah mengakhiri hidup.


Saya berdoa kepada yang MahaKuasa semoga saya diberikan kesabaran yang baik & berkualitas selama masa kesendirian ini.

Minta diberikan jalan untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif.

Dijauhkan dari fitnah di masa lajang ini.

Biarkanlah Allah yang memilihkan jodoh yang terbaik untuk diri & keluarga saya.

Diberikan keikhlasan untuk menerima keputusan Allah kelak.

Dan setelah dipertemukan dengan dirinya …

Baca Juga:
Belajar Psikologi dari Novel-novel Agatha Christie


Saya diberikan kemudahan untuk berkomunikasi, berinteraksi, bertaarruf, dan diberikan kelancaran menuju pesta pernikahan, serta dikaruniai keturunan-keturunan yang soleh & solehah.

Insha Allah.

Semoga teman-teman yang masih melajang, yang mampir di blog ini diberikan kemudahan dalam menemukan pendamping hidupnya.


Seperti bahagianya Syahrini berjodoh dengan Reino (hahaaaa).

Dan yang sudah berkeluarga diberikan pernikahan yang berkah dunia-akhirat.

Aamiin.

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif : dewalotto.club

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya