Skip to main content

Anda Introvert? Buka Jendela Dunia dengan Menulis

Menulis, Keterampilan yang Wajib Dimiliki Si Introvert

thoughtcatalog.com

“Cara memulai segala sesuatu adalah berhenti bicara
dan segera mengerjakannya”
(~Walt Disney)

Dalam ilmu psikologi diperkenalkan tiga jenis kepribadian, yaitu extrovert, introvert, dan ambiviert.

Kepribadian extrovert cenderung spontan dalam bertindak atau berbicara. Sebaliknya, kepribadian introvert hampir selalu berpikir secara mendalam kemudian berbicara dan bertindak (psyline.id).

Adapun kepribadian ambiviert memiliki keduanya. Jika Anda menikmati berada dalam keramaian, tapi di sisi lain juga bisa menikmati waktu seorang diri yang jauh dari kelompok besar, itu merupakan ciri seorang ambivert.  (liputan6.com).

Saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai ketiga jenis kepribadian tersebut karena saya bukanlah psikolog & ahli mikro ekspresi :)

Dalam postingan kali ini saya akan memokuskan pada kepribadian introvert & mengapa seseorang dengan karakter tersebut harus mengasah kemampuan menulis & wajib memiliki keahlian tersebut.

Baiklah …

Saya adalah INTROVERT :)

Meskipun tidak pernah berkonsultasi dengan psikolog, saya mulai mengenali kecenderungan itu saat  berusia 16 tahun.

Lagipula untuk apa saya berkonsultasi dengan psikolog, toh kondisi kejiwaan saya sedang baik-baik saja & semoga pertemuan dengan profesi itu sebatas urusan pekerjaan saja, bukan sebagai pasien (hihi).

Saya betul-betul memahami semuanya setelah menyelesaikan pendidikan di universitas (lambat sangat!) kemudian mengikuti beberapa tes sederhana + membaca berbagai jenis artikel & buku psikologi (seabrek-abrek).

Semoga saya bukanlah golongan manusia yang SOK TAHU :D

So, mengapa seorang introvert harus meluangkan waktu untuk menulis?

elitedaily.com

Karena orang-orang berkepribadian introvert selalu dikaitkan dengan sifat tertutup & kurang pandai bersosialisasi, bahkan seringkali dianggap membosankan & sombong (bagi yang belum mengenalnya secara mendalam).

Percayalah, segala kelemahan (jika introvert dipandang sebagai kekurangan) bisa di-cover dengan keahlian tertentu.

Jika satu bagian tubuh cacat, biasanya bagian tubuh lainnya akan menunjang atau menguatkan.

Allah Selalu Adil.

Secara umum orang-orang dengan kepribadian tersebut memiliki sifat:

~Sangat pemikir
~Sangat senang berimajinasi
~Suka mengamati sesuatu
~Senang dengan berbagai kegiatan yang tenang, seperti: membaca,        
  menulis, laptop, santai, dsb.
~Jarang bercerita & lebih suka mendengarkan orang bercerita
~Berpikir dahulu baru berbicara atau bertindak
~Lebih senang jika harus bekerja sendirian
~Termasuk orang yang pendiam
~Pemalu
~Lebih suka berhubungan secara langsung dengan 1 orang saja 
~Agak susah bergaul (bernas.id)

Wah, kalau melihat daftar sifat Si Introvert, kok mirip dengan sosok PERTAPA, yah? :D

himalayanyogaretreat.com

Namun, di era millennial  ini siapa yang mau melakoni profesi PERTAPA?

Di zaman now sifat  SI PERTAPA itu sebaiknya diarahkan kepada aktivitas yang lebih produktif, misalnya MENULIS.

Saya tahu menyarankan orang menulis itu mudah. Namun, untuk bisa mewujudkannya, membutuhkan latihan yang intens.

Saya sendiri masih berjuang :)

But, salah satu cara yang cukup efektif agar kita menjadi introvert yang (sedikit) berkualitas, ya … dengan MENULIS.

KARENA, Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri yang “kaku” itu.

asalwayslovecarol.com

Buku diary tentu bukan solusinya.

Bukan juga CURHAT masalah pribadi (privacy) di media sosial, seperti facebook atau twitter, melainkan pada “sesuatu yang menghasilkan”, yaitu berupa tulisan atau postingan yang memberikan manfaat berupa informasi, semangat & inspirasi kepada publik.

Friends, tokoh-tokoh popular dari negara barat, seperti: Einstein (ilmuwan), Bill Gates (Pendiri Microsoft), J.K Rowling (Penulis buku Harry Potter), Michael Jordan (Pemain Basket Profesional), dan Mahatma Gandhi (Aktivis kemerdekaan India), TERNYATA BERKEPRIBADIAN INTROVERT.

Mungkin itu salah satu alasan yang membuat orang-orang beranggapan bahwa pribadi yang introvert biasanya jenius.

brilio.net

(Sayangnya saya sendiri bukan orang yang jenius).

Come back …

Teman-teman, tulisan yang kita publikasikan secara online biasanya akan mengundang interaksi antara diri kita dan masyarakat umum (meskipun sebatas di dunia maya).

Siapa tahu di masa mendatang akan berlanjut di dunia nyata :D

Itu bisa menjadi solusi bagi Si Introvert yang sebenarnya ingin memiliki banyak teman & berkomunikasi dengan banyak orang.

But, selalu merasa agak kesulitan memulai pembicaraan dengan orang lain.

Menurut saya seorang introvert harus memiliki media tersendiri dalam berekspresi, misalnya menulis via blog pribadi (blogger, wordpress, dsb.).

thestreet.com

Kalau kita tekun & beruntung, (maybe) bisa mendapatkan penghasilan dari postingan-postingan tersebut (serius!??)

Percayalah, menulis bisa menjadi aktivitas yang mengasyikkan kalau kita sudah terbiasa alias MEMBIASAKAN DIRI.

And … akhirnya persoalan money itu berada di urutan ke-13 :D

Friends, yang paling penting menulis bisa menjadi “pelipur lara” dalam menjalani “waktu luang”, misalnya saat liburan sekolah/kuliah, atau baru saja menyelesaikan pendidikan.

(Biasanya masa-masa menjadi jobseeker adalah yang paling membuat jantung berdegup kencang & menimbulkan berbagai prasangka) hehe …

satujam.com
 
Jangan sampai timbul “perasaan tidak berguna” ALIAS Penganggur, 
tidak produktif.

Kita tidak hidup di dunia ini hingga ratusan tahun. Jangan menyia-nyiakan kesempatan & waktu yang diberikan oleh Tuhan.

So, daripada merasa bosan & jenuh, yang bisa mengantarkan kita pada pikiran-pikiran negatif lebih baik mengarahkan tangan ini pada aktivitas yang positif, yaitu menulis.

MENULIS APA?

Apa saja, asalkan itu baik & tidak menyakiti siapa pun :D

Kita bisa menulis atau menceritakan pengalaman pribadi yang menyenangkan hingga perjuangan hidup di blog pribadi.

Misalnya pengalaman lulus di universitas favorit hingga perjuangan mencari, dan AKHIRNYA mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahlian kita.

Selain itu, kita bisa belajar me-review sesuatu, misalnya: merk makanan, minuman, kosmetik, hingga model pakaian.

Puluhan atau ratusan orang di luar sana sangat mungkin mengalami hal serupa, mereka membutuhkan dukungan psikologis dan pengetahuan baru melalui pengalaman hidup orang lain.

Ya betul. Mereka membutuhkan referensi, dan akhirnya menemukan postingan kita.

Kalau pun postingan itu belum mendapat komentar (kritik dan saran) dari publik dalam jangka waktu yang cukup lama ... 

Jangan Putus Asa!

Setidaknya kita bisa mengarahkan 10 jari pemberian Tuhan ini dengan Menulis hal-hal yang positif.

masterfile.com

Kita hanya perlu yakin, Insya Allah, pasti ada BERKAH DALAM SETIAP PERJUANGAN.

Hobi menulis yang kita lakoni sekurang-kurangnya bisa membuka peluang untuk saling berbagi cerita dengan masyarakat umum.

Bayangkan saja pahala atau amal jariyah yang akan didapatkan jika ada seseorang yang akhirnya membatalkan niat atau rencana kotornya setelah membaca tulisan-tulisan itu.

Tanpa disadari, kita telah menggagalkan suatu kejahatan.

ALLAH WITH US.

Ya, itu hanyalah bagian kecil dari sekian banyak manfaat menulis yang mungkin tidak kita duga.

oliswel.com

Secara psikologis aktivitas menulis juga sangat bagus untuk jiwa.

Kita merasa tidak sendiri di panggung sandiwara ini :)

Di sisi lain, kesalahan & kekeliruan dalam menulis pasti terjadi. Apalagi bagi Si Pemula dalam dunia online.

Saya sendiri pernah mengalaminya. Bukan hanya satu kali, melainkan berulang-ulang kali. Hingga saat ini pun, masih :)

Anggaplah semua itu sebagai proses yang wajar dalam perjalanan hidup ini.

Alhamdulillah saya termotivasi untuk kembali membuka & mempelajari “buku-buku berdebu itu" :D

Yang paling penting adalah mengaplikasikan ilmu atau teori dalam tataran praktis di dunia nyata.

Semuanya adalah latihan untuk menjadi pribadi yang makin berkualitas dari waktu ke waktu.

Ingat, selalu ada jalan untuk kebaikan (dramatis dikit).

Selain blog pribadi, beberapa situs Indonesia yang bisa dijadikan media untuk menyalurkan keinginan & bakat menulis, yaitu IDN Times, Brilio, Babe, News, Vebma, dan Basabasi.com, dll.

(Banyakkkkk sangat, tinggal pilih media yang cocok dengan kepribadianmu).

logicum.com

So, saat kamu merasa jenuh atau bosan dengan perasaan sendiri, orang-orang di sekitarmu, atau lingkunganmu, Segeralah Menulis!

Tulis & share penyebab segala kerisauan itu kepada orang lain & tentu saja cara unikmu dalam mengatasinya. 

Ya, Mengapa Tidak?

Meski kita punya keluarga (suami-istri, saudara kandung), beberapa orang teman dekat, atau kekasih (maybe) yang bisa diajak ngobrol, tentu saja mereka tidak mampu mendengarkan curhat kita sepanjang waktu.

Mereka juga punya kesibukan dengan diri sendiri & profesinya.

Saya tahu (hehe) bahwa seorang introvert sejati umumnya bisa ngobrol dengan “teman khayalan” saat merasa sangat bosan atau jenuh dengan lingkungannya.

Memang tidak ada yang akan tersinggung saat kita tersenyum, tertawa, atau berbicara seorang sendiri.

(Namun, "Makhlus Halus" di sekitar kita akan terpingkal-pingkal melihat tingkah laku aneh bin ajaib tersebut).

masterfile.com

But, “fatamorgana” itu tentu tidak boleh dijadikan hobi atau pelarian hingga menjadikan kita lupa dengan kehidupan nyata & kehidupan sosial yang ada di depan mata.

Oleh karena itu, kita perlu melatih diri untuk MENULIS karena saat kita memulainya, maka secara otomatis kita terstimulasi untuk melatih keterampilan lainnya, yaitu MEMBACA, MENYIMAK, dan, BERBICARA.

Ya, dengan menulis kita “terpaksa” melatih otak, menyusun kata demi kata menjadi kalimat hingga beberapa paragraf menjadi tulisan utuh.


thespruce.com

And … kita juga “terpaksa” rajin membaca, menyimak, dan berinteraksi dengan orang lain untuk menghasilkan sebuah tulisan yang informatif & inspiratif.

Meskipun itu hanya tulisan sederhana berisi curhatan & keluh kesah Si Introvert.

“Orang sering bilang kalau motivasi tak akan bertahan lama. Well, mandi juga tak bertahan lama, kan? Tapi, kita terus saja mandi.
(Zig Ziglar)

Mariki, silahkan dicoba sendiri!

Baca juga:

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya