Skip to main content

Bukan Mitos, Ini 5 Fakta Sains Yang Harus Diketahui Orang Indonesia

Poin 3 
masih sulit dipercaya!

www.hiveminer.com

Friends, orang-orang di setiap negara pasti memiliki kebiasaan tertentu dalam aktivitas kehidupan mereka termasuk masyarakat Indonesia. 

Karena sudah menjadi tradisi dalam keluarga, terkadang kita tidak menyadari bahwa kebiasaan itu memiliki dampak yang kurang baik bagi tubuh.

Berikut ini 5  fakta sains yang harus dipahami keluarga Indonesia karena berdampak bagi kesehatan. Let's see ...

Baca juga:
Bagaimana Menghadapi Bully Sendirian (Part 4)

1. Mengonsumsi nasi & mie secara bersamaan

www.daphnesia.com

Bagi orang Indonesia mengonsumsi nasi & mie secara bersamaan saat makan pagi, siang, atau malam adalah hal yang lumrah. 
Namun, kombinasi double karbohidrat kedua jenis makanan itu bisa menyebabkan gula darah menjadi cepat naik, lho. 
Apalagi jika keduanya menjadi makanan inti tanpa tambahan sayur, ikan, atau daging dalam porsi yang tidak seimbang. 
Akibatnya, tubuh bisa kekurangan mineral, protein, vitamin, dan lemak.

Nah, jika sering melakukannya, kamu beresiko menjadi penderita diabetes.

Mulai sekarang, cobalah mengurangi, bahkan kalau bisa menghentikan kebiasaan tersebut demi kesehatan tubuhmu.

2. Mengganti air putih dengan teh saat makan


www.siochoy.com


Sebagian besar orang Indonesia terbiasa memesan atau membuat sendiri teh manis di sela-sela makan siang. 

Meskipun teh termasuk minuman yang menyegarkan & menyehatkan, banyak orang yang belum memahami cara & waktu minum teh yang tepat.

Teh adalah minuman yang bersifat inhibitor, yaitu menghambat penyerapan protein dan zat besi dalam tubuh. 

Akibatnya, kebiasaan minum teh sambil makan bisa menghambat sistem penyerapan gizi oleh sistem pencernaan kita. 

Nah, kamu pasti tahu bahwa kekurangan zat besi bisa memicu anemia (kurang darah). 

So, minumlah teh kira-kira 1 jam sebelum makan atau setelahnya, yah!

Baca Juga:
3. Meminum air es untuk hilangkan rasa pedas


www.canva.com

Sambal adalah makanan penyedap khas Indonesia yang dibuat dari cabai, dan biasanya dimakan bersama nasi, serta lauk pauk lainnya.  

Biasanya kita langsung memilih air dingin atau air es untuk meredakan rasa pedasnya, kan?

Rasa pedas itu berasal dari biji cabe bernama Capcaisin

Zat ini sebenarnya lebih mudah larut/encer dalam air hangat dibandingkan air dingin. 

Awalnya meneguk air hangat seolah-olah menjadikan rasa pedasnya bertambah, tapi perlahan-lahan akan menghilang, kok. 

Adapun air dingin memang memberikan rasa enak di lidah, tapi selanjutnya rasa pedas akan semakin terasa.

4. Mengompres tubuh yang demam dengan air es

www.health.com

Apakah saat demam kamu memilih merendam handuk dengan air es untuk meredakan panas tubuh? 
Padahal air hangat merupakan cara yang tepat untuk menurunkan demam. 
Saat tubuh dikompres dengan air hangat, maka pori-pori kulit akan terbuka & pusat suhu tubuh menyadari sedang mengalami lonjakan, dan merespon untuk menurunkan panasnya.
Selain itu, cara mengompres yang efektif adalah di daerah lipatan, misalnya ketiak atau paha, bukan di bagian kening karena terhalang oleh tulang tengkorak kepala kita. 
So, air dingin itu efektif meredakan nyeri otot, bukan demam, yah.

5. Menyikat gigi setelah makan 


www.youtube.com

Apakah setelah makan kamu langsung menyikat gigi? 
Nah, waktu menyikat gigi yang tidak tepat bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan pH atau asam di dalam mulut.
Tercampurnya zat dalam minuman & makanan dengan zat kimia pasta gigi bisa melemahkan dan merusak email gigi kita.

So, beri jeda waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam setelah makan untuk memberikan email & dentin gigi kesempatan berproses terlebih dulu terhadap asam air liur di dalam mulut  kemudian sikat gigi.


#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya