SIAPA SAJA YANG BISA MENJADI PEMBULLY?
Ayo kita menggunakan logika sederhana …
Bagaimana perasaan kita saat menghadapi anak
kecil? Pasti ada perasaan berkuasa.
Setiap manusia pasti membutuhkan perasaan
superior atau pengakuan diri dari orang lain.
Nah,
Para Pembenci yang “miskin prestasi” tidak memiliki kepercayaan diri.
Mereka menginginkan “energi” itu, tapi memilih
jalan pintas.
Dengan melakukan pembullyan kepada Korban atau Target yang menarik perhatian mereka.
Dengan melakukan pembullyan kepada Korban atau Target yang menarik perhatian mereka.
Jika Korban adalah pribadi yang tertutup &
sering menghabiskan waktu sendiri ...
Maka dia bisa menjadi sasaran empuk Para
Pembenci karena dianggap tidak memiliki pembela sama sekali.
Dan yang harus digarisbawahi adalah Para
Pembully akan berusaha menyebarkan fitnah/ hoax ke sana kemari agar orang lain
menjauhi Korban.
Baca juga:
Apa yang membuat Si Pembully tertarik kepada Korban?
Baca juga:
Apa yang membuat Si Pembully tertarik kepada Korban?
Bully-an
jenis verbal memang bisa membuat Target bully
menjadi cemas, ketakutan, depresi, fobia sosial, hingga yang paling parah
adalah bunuh diri.
Jadi, bisa dipastikan bahwa Para Pembenci atau Pembully adalah tipe orang-orang
yang sebenarnya memiliki kepercayaan diri rendah ...
Dan tidak punya prestasi,
tapi mereka ingin dikenal oleh publik.
Yang paling menakutkan bahwa bully itu adalah virus yang bisa ditularkan
oleh Para Pembenci kepada orang-orang di sekitarnya.
Para
Korban yang pernah mengalami perundungan, suatu saat bisa menjadi Pembully juga,
lho.
So, betapa
berbahayanya penyakit bully itu.
Jika Si Korban bully menyimpan dendam & tidak bisa membalas rasa sakit hati
kepada orang yang pernah membully dirinya ...
Maka suatu saat orang lain pun bisa menjadi
korbannya.
Seperti Vampir!
Di sisi lain, jika Korban Bully sanggup move on, maka masa-masa kelam saat ia
dibully ...
Bisa menjadi motivasi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt &
terus memperbaiki diri.
Orang-orang
yang di dalam hidupnya merasa tidak bahagia & kurang bersyukur kepada Allah
juga sangat berpotensi untuk menjadi Pembully.
Mereka sebenarnya sedang melampiaskan
frustasi diri kepada orang lain agar merasa tidak menderita sendiri.
Orang lain pun harus merasakan kegagalan
hidup mereka & larut dalam kebencian mereka.
Padahal sejatinya, kedamaian hidup tidak
mungkin bisa terwujud dengan menyakiti sesama manusia.
Mungkin kebahagiaan itu bisa hadir, tapi
semu.
Pembully
yang paling konyol adalah mereka yang ikut membully karena takut kepada Si
Pembenci & takut menjadi korban bully.
Mereka adalah tipe Pembully yang tidak punya
pandangan hidup & memilih ikut arus agar selamat.
Pembully HIPOKRIT.
Menurut saya, jika kita berada dalam situasi,
di mana kita tidak punya daya menolong Korban bully …
Lebih baik diam saja. Jangan ikut-ikutan
membully.
Kalau pun Korban bully memang memiliki kesalahan yang tidak disadarinya, sebaiknya sampaikan
kepadanya secara face to face.
Jangan menyindir & membully secara
berjamaah karena itu tanda orang pengecut.
Next ---> Di mana bully bisa terjadi?
#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup
Comments
Post a Comment