Skip to main content

Bagaimana Menghadapi Bully Ketika Sendirian? (Part 1)


Bully hanya Bisa Diredam dengan Ketenangan Diri


Assalamu Alaikum Friends …

Jika kita membaca & mempelajari sejarah hidup Nabi Muhammad Saw. 

Tidak perlu sedih dengan cobaan bully yang hanya sejenak mampir dalam perjalanan hidup ini. 

Beliau adalah sosok tanpa cela. 

Manusia sekaligus pria sempurna dan terbaik sepanjang masa. 

Namun, tidak luput dari pembullyan sepanjang kisah hidupnya. 

Bahkan, di zaman sekarang, orang-orang yang sama sekali tidak mengenal & bertemu langsung dengan Beliau pun ikut membenci.

Astagfirullohal ‘adziim …


Saya yakin tak ada manusia yang sanggup menyamai kesabaran Rasulullah Saw. 

Namun, kita bisa belajar bagaimana cara beliau menghadapi Para Pembully.

Hingga akhirnya Para Pembenci itu menyerah & mengakui kelembutan ajaran Islam.


Allahumma salli ‘ala 
sayyidina Muhammad
wa ‘ala ali sayyidina Muhammad


Saya bukanlah ahli psikologi. Tulisan ini pure berisi pengalaman hidup.

Postingan sebelumnya saya sudah membahas mengenai “Jodoh” & “CPNS”.

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai cara menghadapi bully ketika kamu hanya “sendirian” di dunia yang fana ini :D

Misalnya ...
 berjalan sendirian di ruang publik
makan sendiri di kantin
belajar sendiri di perpustakaan
dan sebagainya

Pokoknya lagi sendirian aja.

Baca juga:

Siapa Saja Yang Bisa Menjadi Korban Bully?                                                                      
Normal kan, yah? 

Setiap orang punya kesibukan, termasuk orang terdekat, seperti: orang tua, saudara kandung, sepupu, atau teman dekat.

Mereka tidak bisa 24 jam mendampingi atau mengiringi segala aktivitas harian kita.

Berdasarkan pengalaman pribadi, pembullyan atau perundungan sebenarnya tidak bisa dihindari.

Bahkan ketika seseorang berada di dalam benteng yang kokoh sekali pun (rumahnya sendiri) hehe …

Karena lingkungan di sekitar kita dipenuhi oleh berbagai macam manusia dengan beragam karakter & cara pandang.

Kecuali kalau seseorang itu tinggal di hutan atau hunian eksklusif dengan tembok tebal & tinggi ...

Mungkin dia akan aman dari gangguan makhluk-makhluk hidup di sekitarnya. 

Nah, bagaimana dengan kita yang tinggal di lingkungan biasa, seperti perkampungan atau perumahan yang cukup padat penduduknya.

Jangankan di malam hari yang tenang. 

Di siang hari pun bisikan-bisikan terdengar sangat jelas.

Baiklah …

Saya sebut aja, para Pembully itu adalah Pembenci.

Mengapa Pembenci?

Karena hanya orang-orang yang punya Penyakit Hati & Penyakit Mental yang sanggup membenci sedemikian rupa hingga melakukan pembullyan.

Kalau orang-orang yang sehat lahir batin, pasti berpikir 1000 kali sebelum berbicara atau bertindak.

Karena dia menyadari konsekuensi dari setiap sikap & perilakunya.

MENGAPA MEREKA MEMBULLY?


Awalnya saya juga bingung penyebab seseorang menjadi Pembully karena saya sendiri tidak pernah membully orang lain.

(Kalau curhat sama teman-teman tentang kejelekan beberapa teman, Iya pernah, hehe …)

Hipokrit yah namanya itu.

But, kalau mempermalukan & mengata-ngatai orang kemudian bersembunyi ...

Atau melakukan kekerasan fisik di depan umum, saya bukan ahlinya.

Saya tipe orang yang santai & tidak tertarik memerhatikan kehidupan pribadi orang lain (kepo) ...

Kecuali kalau seseorang itu punya kedekatan psikologis dengan saya :)

Saya mendambakan sebuah hunian yang private, memiliki tembok yang tinggi. 

Agar orang lain tidak terlalu bebas memperhatikan kehidupan keluarga saya.

Saya bukannya antisosial ...

Saya hanya ingin memberikan batas antara kehidupan pribadi & kehidupan sosial.

(Sok ngartis aku … haha).

So, setelah mengamati segala sikap & perilaku Si Pembully ...

Saya akhirnya menyadari bahwa mereka melakukan bully karena “tertarik” kepada Korban atau Target.

Next -----> Apa Yang Membuat Si Pembully Tertarik Kepada Korban?

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup 

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya