Skip to main content

Bagaimana Menghadapi Bully Ketika Sendirian? (Part 3)

SIAPA SAJA YANG BISA MENJADI KORBAN BULLY?


Salah satu pengalaman menarik dalam hidup saya ketika bertemu mahasiswi korban bully di perpustakaan itu …

Saya mendapatkan wawasan baru bahwa Para Pembully pada dasarnya bukanlah orang yang kuat hati & mental.

Mereka mudah sekali mengumbar kata-kata sinis.

Seolah-olah merasa apa yang diucapkan dan dilakukannya adalah sebuah kebenaran.

Melihat penampilan & pembawaan mahasiswa tersebut, saya sedikit paham pola  pikir Para Pembenci itu.

Seandainya saat itu saya tidak berpikir jernih ...

Bisa-bisa saya ikut terpengaruh permainan mereka untuk membenci mahasiswi yang menjadi Korban bully itu.

Sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa Si Pembully adalah orang yang ingin “tampil” atau mendominasi lingkungannya.

Dia ingin terlihat hebat dengan menjatuhkan psikologis seseorang sehingga dia tampak superior & menjadi satu-satunya pusat perhatian.

Membuat orang-orang di sekitarnya menjadi segan bahkan takut kepadanya.

Si Pembully memang pengecutkalau dia gentle, pasti akan menyampaikan ketidaksukaannya (kalau memang ada kesalahan).

Secara face to face kepada orang yang bersangkutan.

Bukan menyindir atau menghina secara berjamaah. 

Nah, menurut saya mahasiswi itu menjadi sasaran Para Pembully karena penampilannya yang unik & pembawaannya yang khas.

Baca juga:

Apa yang membuat Si Pembully tertarik kepada korban?

Mungkin itu yang disebut Sex Appeal.

Nah, di saat itu, dia juga sedang sendiri saja.

Kondisi itu menjadi sasaran empuk Para Pembenci yang ingin unjuk gigi & butuh “drama” dalam hidup mereka.

Bibit kebencian sudah tertanam dalam hati mereka sejak lama.

Tinggal menunggu korban & situasi yang pas untuk melampiaskannya.

Berada & melihat langsung situasi pembullyan itu, membuat saya sadar bahwa hanya “orang-orang menarik” yang menjadi sasaran pembullyan.

Penampilan Fisik, apalagi yang menyangkut persoalan genetik, seperti:

~warna kulit
~jenis rambut
~cacat pada bagian tubuh 
~dan sebagainya ...

Bisa menjadi alasan nomor satu seseorang itu dibully.  

Selain itu, Penampilan Pakaian/ Cara Berpakaian, juga bisa menarik perhatian Para Pembully wanita :D

Pembawaan Diri, mulai dari masalah kepercayaan diri/ terlihat penakut & tidak punya teman di sampingnya bisa memancing Para Pembully yang sedang “haus darah”.

Mereka ingin membuktikan kehebatan & meningkatkan kepercayaan diri yang sebenarnya tidak pernah mereka miliki dengan mengusik kekurangan orang lain.

Oh iya, wanita yang pendiam & “terlihat manis”, serta suka menyendiri bisa menjadi sasaran Para Pembully yang bergender sama, lho.

Contohnya, mahasiswi di perpustakaan itu.

Apalagi jika Para Pembenci itu sedang kesepian (takut disaingi eksistensinya) hehe …

Kalau Si Pembully-nya cowok kemungkinan dia naksir Si Korban (haha) …

But, jangan salah. 

Ada juga lho laki-laki yang suka iri sama perempuan yang cantik atau manis :D

Saya pernah menemukan kasus semacam itu di kampus. 

Aneh-aneh saja kehidupan dunia ini.

Kesimpulannya …

Pembullyan itu pada dasarnya tidak bisa dihindari karena Para Pembully itu bisa berada di mana saja.

Meskipun kamu merasa wajar-wajar saja dalam berpenampilan & bersikap.

Para Pembenci itu melihatmu melalui sudut pandang yang sangat sempit.

Kamu tidak perlu mengubah dirimu menjadi seperti yang mereka inginkan. 

Bersikap wajar saja seperti biasanya.

Percayalah, bahwa kedamaian & kebahagiaan itu akan selalu menyertaimu selama sikapmu stabil dalam situasi apapun.

Pelan tapi pasti orang-orang di sekitarmu akan menyadari bahwa Si Pembully-lah yang sebenarnya memulai & menciptakan “dramanya”.

Yakinlah, orang lain bisa melihat atau menilai antara siapa yang santai & siapa yang sibuk sendiri.

Persiapkan fisik & mentalmu ke mana pun kakimu melangkah karena ujian kesabaran dari Allah bisa datang di tempat & waktu yang tidak bisa diperkirakan oleh manusia. 

Next -----> Siapa saja yang bisa menjadi pembully?

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya