SIAPA SAJA YANG BISA MENJADI KORBAN BULLY?
Salah satu pengalaman menarik dalam hidup saya ketika bertemu mahasiswi korban bully di perpustakaan itu …
Saya mendapatkan wawasan baru bahwa Para Pembully pada dasarnya bukanlah orang yang kuat hati & mental.
Mereka mudah sekali mengumbar kata-kata sinis.
Seolah-olah merasa apa yang diucapkan dan dilakukannya adalah sebuah kebenaran.
Seolah-olah merasa apa yang diucapkan dan dilakukannya adalah sebuah kebenaran.
Melihat penampilan & pembawaan mahasiswa tersebut, saya sedikit paham pola pikir Para Pembenci itu.
Seandainya saat itu saya tidak berpikir jernih ...
Bisa-bisa saya ikut terpengaruh permainan mereka untuk membenci mahasiswi yang menjadi Korban bully itu.
Bisa-bisa saya ikut terpengaruh permainan mereka untuk membenci mahasiswi yang menjadi Korban bully itu.
Sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa Si Pembully adalah orang yang ingin “tampil” atau mendominasi lingkungannya.
Dia ingin terlihat hebat dengan menjatuhkan psikologis seseorang sehingga dia tampak superior & menjadi satu-satunya pusat perhatian.
Membuat orang-orang di sekitarnya menjadi segan bahkan takut kepadanya.
Si Pembully memang pengecut, kalau dia gentle, pasti akan menyampaikan ketidaksukaannya (kalau memang ada kesalahan).
Secara face to face kepada orang yang bersangkutan.
Secara face to face kepada orang yang bersangkutan.
Bukan menyindir atau menghina secara berjamaah.
Nah, menurut saya mahasiswi itu menjadi sasaran Para Pembully karena penampilannya yang unik & pembawaannya yang khas.
Baca juga:
Mungkin itu yang disebut Sex Appeal.
Nah, di saat itu, dia juga sedang sendiri saja.
Kondisi itu menjadi sasaran empuk Para Pembenci yang ingin unjuk gigi & butuh “drama” dalam hidup mereka.
Bibit kebencian sudah tertanam dalam hati mereka sejak lama.
Berada & melihat langsung situasi pembullyan itu, membuat saya sadar bahwa hanya “orang-orang menarik” yang menjadi sasaran pembullyan.
Penampilan Fisik, apalagi yang menyangkut persoalan genetik, seperti:
~warna kulit
~jenis rambut
~cacat pada bagian tubuh
~dan sebagainya ...
Bisa menjadi alasan nomor satu seseorang itu dibully.
~warna kulit
~jenis rambut
~cacat pada bagian tubuh
~dan sebagainya ...
Bisa menjadi alasan nomor satu seseorang itu dibully.
Selain itu, Penampilan Pakaian/ Cara Berpakaian, juga bisa menarik perhatian Para Pembully wanita :D
Pembawaan Diri, mulai dari masalah kepercayaan diri/ terlihat penakut & tidak punya teman di sampingnya bisa memancing Para Pembully yang sedang “haus darah”.
Mereka ingin membuktikan kehebatan & meningkatkan kepercayaan diri yang sebenarnya tidak pernah mereka miliki dengan mengusik kekurangan orang lain.
Oh iya, wanita yang pendiam & “terlihat manis”, serta suka menyendiri bisa menjadi sasaran Para Pembully yang bergender sama, lho.
Contohnya, mahasiswi di perpustakaan itu.
Apalagi jika Para Pembenci itu sedang kesepian (takut disaingi eksistensinya) hehe …
Kalau Si Pembully-nya cowok kemungkinan dia naksir Si Korban (haha) …
But, jangan salah.
Ada juga lho laki-laki yang suka iri sama perempuan yang cantik atau manis :D
Ada juga lho laki-laki yang suka iri sama perempuan yang cantik atau manis :D
Saya pernah menemukan kasus semacam itu di kampus.
Aneh-aneh saja kehidupan dunia ini.
Aneh-aneh saja kehidupan dunia ini.
Kesimpulannya …
Pembullyan itu pada dasarnya tidak bisa dihindari karena Para Pembully itu bisa berada di mana saja.
Meskipun kamu merasa wajar-wajar saja dalam berpenampilan & bersikap.
Para Pembenci itu melihatmu melalui sudut pandang yang sangat sempit.
Para Pembenci itu melihatmu melalui sudut pandang yang sangat sempit.
Kamu tidak perlu mengubah dirimu menjadi seperti yang mereka inginkan.
Bersikap wajar saja seperti biasanya.
Bersikap wajar saja seperti biasanya.
Percayalah, bahwa kedamaian & kebahagiaan itu akan selalu menyertaimu selama sikapmu stabil dalam situasi apapun.
Pelan tapi pasti orang-orang di sekitarmu akan menyadari bahwa Si Pembully-lah yang sebenarnya memulai & menciptakan “dramanya”.
Yakinlah, orang lain bisa melihat atau menilai antara siapa yang santai & siapa yang sibuk sendiri.
Persiapkan fisik & mentalmu ke mana pun kakimu melangkah karena ujian kesabaran dari Allah bisa datang di tempat & waktu yang tidak bisa diperkirakan oleh manusia.
#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup
Comments
Post a Comment