Skip to main content

4 Trik Sederhana Hadapi Pembully Verbal Saat Lagi Sendiri

Hadapi Dengan Senyuman, 
Jangan Gunakan Kekerasan

entrepreneur.com

Friends, setiap orang pasti pernah mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya, termasuk pernah mengalami pembullyan.     

Nah, hinaan verbal merupakan jenis pembullyan yang paling sering terjadi & bisa menimpa siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Pembullyan verbal memang tidak menyakiti fisik korban, tetapi bisa mengakibatkan korban bully merasa cemas, takut, hingga depresi bahkan bisa mengalami fobia sosial.

Nah, jika suatu saat kamu sedang sendiri saja dan dipertemukan dengan si pembully verbal jangan terlalu cemas apalagi sampai stres.

Gunakan 4 trik sederhana ini agar mereka menyerah.

1. Bersikap Tenang


thebalance.com

Bersikap tenang dalam situasi yang buruk memang tidak mudah apalagi saat sendiri saja.
Namun, kamu tidak akan tahu seberapa luas kesabaran dan kecerdasan emosionalmu jika tidak pernah dipertemukan dengan orang-orang yang suka menyakiti hati.
Jika kelak kamu dihadapkan oleh Tuhan dengan Para Pembully verbal anggap saja itu sebagai latihan untuk memperkuat mental & melatih kontrol emosimu.
Tunjukkanlah ekspresi yang wajar & usahakan tidak terpengaruh dengan ujaran-ujaran kebencian mereka karena kamu tidak menyakiti siapapun.
Ingat yah, bahwa sikap tenang itu sama dengan sikap gelisah yang bisa memengaruhi situasi & psikologis orang-orang di sekitarmu.
Tunjukkanlah kepribadian yang baik karena itu akan mampu memikat mata, hati, dan pengertian orang lain.
Akhirnya kamu akan menang juga menghadapi para pembully.
2. Tunjukkan Kepercayaan Dirimu


mashable.com

Setiap manusia yang normal pasti dibekali kemampuan oleh Tuhan untuk bisa mendeteksi ekspresi orang lain, seperti bahagia, sedih, atau khawatir.
Apalagi para pembully yang memang berniat menjatuhkan mentalmu.
Kamu pasti menjadi pusat perhatian karena mereka ingin melihat ekspresi ketakutanmu.
Tegakkanlah punggungmu, jangan cemberut, apalagi menoleh kanan kiri secara berulang kali karena itu menunjukkan bahwa kamu sedang grogi.
Mereka bisa tahu lho bahwa kamu sedang berpikir negatif terhadap diri sendiri.
So, saat kamu dibully dan orang-orang terdekatmu punya kesibukan juga, kamu harus terlihat kuat meski hanya seorang diri.
Tunjukkan kepercayaan diri melalui bahasa tubuh & ekspresi wajah. 
Percayalah, para pembully pasti kebingungan karena gagal menjatuhkan harga dirimu.
3. Jangan Membalas


thesun.co.uk
Kamu pasti sering mendengar kata bijak bahwa kejahatan tidak akan selesai jika dibalas dengan kejahatan juga karena semakin bertambah hati yang disakiti.
Yang perlu kamu lakukan saat menghadapi para pembully verbal adalah pengertian.
Berusahalah untuk berpikir positif bahwa para pembully sebenarnya bukanlah pribadi yang bahagia.
Kebanyakan dari mereka itu membully karena punya anutan yang buruk dari keluarga atau lingkungannya.
Kamu juga harus tahu bahwa mereka sedang memakai topeng untuk menutupi rasa rendah diri karena bisa saja mereka pernah mengalami hal serupa.
Jadi, jangan balas bully verbal dengan ujaran-ujaran kebencian juga karena itu berarti kamu membukakan pintu bagi para pembully untuk masuk memberikan pengaruh negatif ke dalam pikiranmu.
4. Meninggalkan Si Pembully


womantalk.com

Di saat kamu terpaksa harus berjalan sendiri saja, misalnya di sekolah, kampus, atau ruang publik, hindarilah untuk melewati jalan tempat para pembully sering berkumpul.
Ingat yah, bahwa membully itu adalah mental.
Jadi, beberapa orang yang terlihat penyendiri atau tidak memiliki teman bisa menghidupkan “sinyal” para pembully untuk mengganggu mereka.
Para pembully selalu saja punya alasan untuk menilai kekurangan orang lain.
Jika memang sulit untuk menghindari kehadiran mereka, yang perlu kamu lakukan adalah bersikap dewasa & cuek terhadap kata-kata mereka.
Namun, jika mereka sudah melampaui batas & melakukan kekerasan fisik, maka kamu jangan ragu melaporkannya kepada keluarga atau pihak berwajib.


Baca juga:
Belajar Psikologi dari Agatha Christie
Jalan-jalan di Kampung Korea
Pengalaman Mengikuti CPNS: Kemenristekdikti

#Hanya ingin berbagi pengetahuan & pengalaman hidup

Comments

Popular posts from this blog

Review: Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU

Kulit Lembab, Segar, dan Glowing dengan Natur-E Apa kabar … (Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya hobi sekali me- review “sesuatu”) Memang ada keuntungannya? Mungkin …   :D (masih rahasia) So … Pada kesempatan sebelumnya, saya sudah me- review "Handbody Citra Mangir Jawa & Anggur India" . Kali ini saya ingin sekali membagi pengalaman positif tentang Vitamin Kulit Natur-E Advanced & Natur-E 300-IU . Friends, di awal kuliah S1 (sekitar tahun 2009) saya pernah mengonsumsi Natur-E 100-IU (warna hijau). (Kalau tidak salah zaman itu memang Natur-E hanya punya satu varian). Namun, saya kurang teratur mengonsumsinya. Maklum, waktu itu kesadaran untuk merawat kulit belum seperti sekarang ini (wkwkwk). Nah, di zaman now , saat perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, maka info seputar pentingnya menjaga kesehatan kulit pun mudah sekali didapatkan. Selain itu , sebagai wanita Indonesia yang ting

Pengalaman Terkena Penyakit Kulit Sarampa

Sarampa, Penyakit Apa Itu? dok. pribadi Assalamu Alaikum Friends … Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman terkena penyakit kulit bernama Sarampa . Sepanjang perjalanan hidup (dramatis dikit), pertama kalinya di bulan April 2019 saya mengalami gatal yang sangat, sangat luar biasa pada sekujur tubuh. Awalnya saya pikir semua itu disebabkan oleh ulat bulu karena sudah seminggu, hewan imut tersebut berwara-wiri di halaman & di dalam rumah. Saya juga heran mengapa hewan kecil tersebut tiba-tiba saja berseliweran, bukan hanya di rumah saya tetapi di rumah tetangga-tetangga yang lain. Ilustrasi wabah ulat bulu Jangan-jangan kami terkena wabah ulat bulu :D Baca Juga: 4 Karakter Pria Yang Diidamkan Wanita Di sisi lain, saya juga menduga-duga bahwa gatal yang saya alami bukan hanya disebabkan oleh ulat bulu, melainkan karena saya baru saja mengganti produk sabun cair. Mungkin kandungan bahan di dalamnya tidak cocok dengan k

Keloid (Pengalaman Suntik Keloid di Rumah Sakit) (7)

Alhamdulillah, Keloid Itu Akhirnya Sembuh  Dalam tulisan kali ini saya ingin menghidangkan dan membagi pengalaman tentang  proses penyembuhan  masalah kulit yang saya alami, yaitu  KELOID. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya  menyebut keloid  ini semacam  daging yang tumbuh  di bekas luka, misalnya: bekas cacar air, bekas gigitan nyamuk yang digaruk hingga menyebabkan lecet, bekas luka karena terjatuh, bekas luka bakar, dsb.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar keloid yang tumbuh di dada saya. Keloid yang tumbuh di bagian dada tersebut berawal dari cacar air yang saya alami pada tahun 2002 . Sebagai anak berusia 11 tahun yang penuh dengan rasa penasaran, saya selalu memperhatikan cacar air tersebut & akhirnya tergoda untuk menyentuh, memencet, dan mengorek-ngorek cacar air yang sudah mulai mengering itu.  Alhasil, bukannya sembuh atau kempes, bekas cacar air tersebut malah menimbulkan masalah baru, yaitu  keloid. Bisa jadi saat itu kuku saya